Monday 25 March 2013

Belajar Observasional

Judul Kata Kunci                         : Belajar Observasional
Urutan Kelompok                        : Kelompok 10
Nama Anggota Kelompok         :


Hasil Diskusi:
Teori belajar observasional yang kami bahas disini ialah teori belajar observasional oleh Albert Bandura.

Tokoh:

Albert Bandura lahir di Mudane Kanada, 4 Desember 1925. Dia adalah seorang psikolog. Ia menerima gelar sarjana muda di bidang psikologi University of British of Columbia pada tahun 1949. Kemudian dia masuk University of Iowa, tempat di mana dia meraih gelar Ph.D tahun 1952. Baru setelah itu dia menjadi sangat berpengaruh dalam tradisi behavioris dan teori pembelajaran.

Tahun 1953, dia mulai mengajar di Standford University. Di sini, dia kemudian bekerja sama dengan salah seorang anak didiknya, Richard Walters. Buku pertama hasil kerja sama mereka berjudul Adolescent Aggression terbit tahun 1959. Bandura menjadi presiden APA tahun 1973, dan menerima APA Award atas jasa-jasanya dalam Distinguished Scientific Contributions tahun 1980.

Tentang Teori:

Bandura (1977) menyatakan bahwa "Learning would be exceedingly laborious, not to mention hazardous, if people had to rely solely on the effects of their own action to inform them what to do. Fortunately, most human behavior is learned observationally through modeling: from observing others one form an idea of her new behavior are performed, and on later occasion this coded information serves as a guide for action".

Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dengan keterkaitan yang berkesinambungan antara pikiran, perilaku dan pengaruh lingkungan. Keadaan lingkungan disekitar individu sangat mempengaruhi seseorang individu untuk berperilaku. Contohnya seseorang anak yang hidup dalam keluarga yang buruk, yang berlatar belakang sebagai pencuri, maka seseorang tersebut cenderung untuk mencuri juga, atau sebaliknya menggangap bahwa mencuri itu tidak baik.

Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa belajar observasional yang dipelajari setiap individu, terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga masih menyatakan pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward (hadiah) dan punishment (hukuman), seorang individu dapat memutuskan perilaku apa yang seharusnya akan dia lakukan. 

Prinsip dalam belajar observasional:
1. Prinsip Imitasi
adalah proses meniru perilaku orang lain dimana kesadaran akan peniruan tersebut timbul akibat melihat aktivitas/perilaku orang lain. Perilaku orang lain tersebut merupakan perilaku yang baik sehingga seseorang individu patut mencontohnya.

2. Prinsip Kondisional
adalah proses mengikuti perilaku/aktivitas yang menuntut untuk didapatkannya hadiah (reward) dan hukuman (punishment) dari suatu perilaku, sehingga seorang individu tersebut dapat memilih akan perilaku apa yang seharusnya ia lakukan.

Contoh Konkrit Dalam Bidang IT:
1. Prinsip Imitasi
Misalnya dalam perkuliahan IT, ada beberapa matakuliah yang memiliki tingkat kerumitan yang tinggi contohnya pemrograman. Pelajaran pemrograman tersebut merupakan salah satu pelajaran yang paling dituntut. Jika ada seseorang yang kurang dapat menguasai bidang pemrograman tersebut, dan kemudian ia melihat teman-temannya yang lain lebih pandai darinya, pasti dia bertanya dalam hati “mengapa dia bisa?”. Oleh karena itu, karena adanya kemauan dan juga terdorong dari temannya, ia pasti senantiasa meniru untuk dapat belajar pemrograman lebih giat lagi

2. Prinsip Kondisional
Ketika seorang dosen memberikan tugas kepada mahasiswanya, maka dosen akan memberikan hukuman kepada mahasiswa yang tidak mengerjakan tugasnya, sebaliknya, dosen tersebut akan memberikan reward berupa nilai yang baik jika mahasiswa tersebut mengerjakan tugas. Dengan demikian, mahasiswa tersebut akan berusaha agar terhindar dari hukuman.

Sumber Referensi:

Testimoni Secara Keseluruhan:
Teori belajar observasional yang dikemukakan oleh Albert Bandura ini menyatakan bahwa proses pembelajaran seseorang itu dipengaruhi oleh factor kognitif, perilaku dan lingkungan. Hal itu mempengaruhi seseorang untuk cenderung melakukan hal – hal apa saja yang pantas untuk dilakukan. Selain itu ia juga mengemukakan bahwa teori ini memiliki beberapa prinsip yaitu, peniruan (imitating)  dan kondisi (conditional).Prinsip – prinsip tersebut.  Prinsip tersebut menyatakan proses setiap individu sehingga dapat individu tersebut dapat melakukan perilaku yang seharusnya patut dilakukan atau tidak.

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright (c) 2010 My Simplicity and Powered by Blogger.