Pada postingan kali ini saya akan membahas tetang Sensasi
dan Persepsi . Saya juga akan mencoba menguraikan contoh – contoh sensasi dan
persepsi berdasarkan pengalaman yang saya alami.
Di dalam kehidupan kita sebagai individu, sensasi dan
persepsi merupakan hal yang selalu berkaitan. Pada proses penerimaan informasi
bagi individu, proses yang paling awal ialah sensasi. Lalu diikuti dengan
proses persepsi. Apa itu Sensasi dan
Persepsi?
Sensasi adalah proses penerimaan informasi melalui alat
indera. Sensasi Berasal dari kata sense,
yang berarti alat indra, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Kita
telah mengenal 5 alat indera, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba
dan perasa. Alat indera inilah yang menjadi penghubung dalam proses sensasi dan
persepsi. Fungsi alat indra dalam
menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Melalui alat indra, manusia
dapat memahami kualitas fisik lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat
indralah, manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemapuan untuk berinteraksi
dengan dunianya. Tanpa alat indra, manusia sama, bahkan mungkin rendah lebih
dari rumput-rumputan, karena rumput dapat juga mengindra cahaya dan
humiditas ( Lefrancois, 1974, dalam rahmat, 1994 ).
Persepsi adalah cara berfikir yang diperoleh dari sensasi
yang didapatkan. Kita telah memperoleh sensasi melalui alat indera kita kemudian
kemudian stimulus yang kita dapatkan akan diolah oleh otak sehingga akan
membangkitkan persepsi. Jadi persepsi didapatkan melalui proses sensasi.
Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk
individual, maka terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang
lainnya (Wolberg, 1967). Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan
mengapa seseorang menyenangi suatu obyek, sedangkan orang lain tidak senang
bahkan membenci obyek tersebut. Hal ini sangat tergantung bagaimana individu
menanggapi obyek tersebut dengan persepsinya. Pada kenyataannya sebagian besar
sikap, tingkah laku dan penyesuaian ditentukan oleh persepsinya.
Setiap individu mempunyai sensasi dan persepsi yang berbeda.
Sensasi setiap orang dapat berbeda – beda bisa diakibatkan karena fungsi alat
indera yang berbeda ataupun kurang sempurna .
Contoh dari pengalaman saya sehari – hari :
Saya memiliki mata yang rabun jauh. Jika saya tidak memakai kacamata, tentu saya tidak bisa melihat objek yang berada pada jarak yang jauh. Berbeda dengan teman – teman saya yang memiliki mata yang normal. Dia pasti akan dapat melihat dengan jelas. Oleh karena itu, sensasi dan persepsi yang kami terima pasti berbeda. Saya tentunya akan mempunyai persepsi yang salah karena stimulus yang didapatkan kurang sempurna akibat dari penglihatan yang kabur.
Contoh dari pengalaman saya sehari – hari :
Saya memiliki mata yang rabun jauh. Jika saya tidak memakai kacamata, tentu saya tidak bisa melihat objek yang berada pada jarak yang jauh. Berbeda dengan teman – teman saya yang memiliki mata yang normal. Dia pasti akan dapat melihat dengan jelas. Oleh karena itu, sensasi dan persepsi yang kami terima pasti berbeda. Saya tentunya akan mempunyai persepsi yang salah karena stimulus yang didapatkan kurang sempurna akibat dari penglihatan yang kabur.
Persepsi orang terhadap suatu sensasi juga berbeda – beda.
Hal itu diakibatkan oleh kemampuan berfikir dan pengalaman dari setiap individu
yang berbeda.
Contoh:
Kemampuan berfikir anak – anak dan orang dewasa pasti berbeda. Oleh karena itu persepsi dapat juga berbeda. Misalnya ketika saya berbicara dengan ibu saya, dan adik saya juga mendengar pembicaraan kami, maka adik saya belum tentu mengerti maksud dari perkataan ibu saya. Misalnya ibu berkata kepada saya “Tolong kamu belikan pesanan ibu yang kemarin ya !” . Berarti saya mempersepsikan bahwa ibu saya menyuruh untuk belanja dan saya sudah tahu apa –apa saja yang mau dibelanjakan. Sedangkan adik saya yang tidak mengalaminya pasti tidak tahu tentang hal itu. Maka dari itu persepsi saya dengan adik saya pasti berbeda.
Contoh:
Kemampuan berfikir anak – anak dan orang dewasa pasti berbeda. Oleh karena itu persepsi dapat juga berbeda. Misalnya ketika saya berbicara dengan ibu saya, dan adik saya juga mendengar pembicaraan kami, maka adik saya belum tentu mengerti maksud dari perkataan ibu saya. Misalnya ibu berkata kepada saya “Tolong kamu belikan pesanan ibu yang kemarin ya !” . Berarti saya mempersepsikan bahwa ibu saya menyuruh untuk belanja dan saya sudah tahu apa –apa saja yang mau dibelanjakan. Sedangkan adik saya yang tidak mengalaminya pasti tidak tahu tentang hal itu. Maka dari itu persepsi saya dengan adik saya pasti berbeda.
Proses berfikir yang berbeda bisa diakibatkan oleh pengaruh
lingkungan sosio budaya.
Contohnya:
Ketika itu saya pernah berlibur ke Penang. Sewaktu disana, saya agak resah karena ciri khas makanan Malaysia sangat berbeda dengan Indonesia. Makanan yang ada mempunyai rasa manis sedangkan saya terbiasa memakan makanan yang agak asin dan pedas. Maka persepsi saya dengan warga disana pasti berbeda. Mereka akan merasa bahwa makanan mereka lezat sedangkan saya tidak terlalu merasa enak. Begitulah pengaruh lingkungan sosio budaya yang mempengaruhi persepsi.
Contohnya:
Ketika itu saya pernah berlibur ke Penang. Sewaktu disana, saya agak resah karena ciri khas makanan Malaysia sangat berbeda dengan Indonesia. Makanan yang ada mempunyai rasa manis sedangkan saya terbiasa memakan makanan yang agak asin dan pedas. Maka persepsi saya dengan warga disana pasti berbeda. Mereka akan merasa bahwa makanan mereka lezat sedangkan saya tidak terlalu merasa enak. Begitulah pengaruh lingkungan sosio budaya yang mempengaruhi persepsi.
Sekian postingan saya kali ini, semoga bermanfaat. Bila ada yang kurang, mohon memberi
kritikan :)
0 comments:
Post a Comment